Chat disini

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 Januari 2017

Open Again

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh . . .

Udah lama bangeeet ga buka lagi ini blogg . .  klw dipikir-pikir udah hampir 4 tahunan deh kyanya . . kangen juga sama nulis-nulis sesuatu di blog ini tapi sekarang kondisinya udah berbeda, kalau dulu aku masih gadis ting ting ☺aku alhamdululillah udah punya suami dan 2 anak (call baby girls). Kali ini aja iseng nulis apa gitu tapi satu hal yang penting adalah "orangnya sih ga berubah tapi yang berubah adalah keadaannya". Menjadi seorang ibu itu sangatlah luar biasa dengan segala kerumitan yang ada kita harus siap berganti baju alias berubah seperti sailermoon yang langsung bisa sangat cepat berubah kondisi menjadi super hero . .  itulah the power of emak-emak. Disaat tangan kanan kita megang gagang penggorangan yang satunya lagi berusaha meraih bayi yang lagi nangis merengek entah kenapa sebabnya. 

Tapi disitulah kecekatan emak-emak bisa sambil lari, bisa sambil ngesot, bisa sambil pake sepatu roda (lebay yaakkk, tapi emang gtu kaaan ) saking pengen cepat menguasai keadaan yang ada didepannya . . .

Apalagi kalau sambil kerja pagi-pagi buta harus bisa nyiapain makan anak-anak. Tapi bersyukurlah kalau profesinya sebagai bu guru yang budiman karena waktunya tidak tersita terlalu banyak seperti kantoran yang lain sehingga sabtu minggu libur andddd kalau anak-anak sekolah liburan sekolah kita para bu guru juga bisa ikutan liburan. . . Asyiiiikkknyaaaaa . . . 

Itulah nikmatnya emak-emak dengan segala rasanya kya nano nano . . . 

Bahkan kalau tetiba anak rewel dan lagi sakit kita bisa dapat panggilan dadakan . . .  owwww jadi tambah ga fokus . . .

hahahah kenapa ceritanya jadi bahas kisah emak-emak ya . . . .


Yaahhh tapi enjoy the l'va aja laaahhhhhhh . . . . keep smile para emak-emak . . . . . 


Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh . . .


Selasa, 05 Februari 2013

MANAJEMEN PENDIDIKAN


DOSEN PENGEMPU :
M. Misbah, S .Ag., M.pd. I

OLEH
Nama : Adres Widayanti
NIM   : 10322001
Nama : Siti Aminah
NIM  :




STIT INSIDA JAKARTA CAB. PONDOK MELATI
2013


A. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno m←nagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang untuk mencapai tujuan organisasi.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.

B. Pengertian Supervisi

Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan - orang yang berposisi diatas, pimpinan - terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
Secara sematik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Secara Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris " Supervision" artinya pengawasan di bidang pendidikan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.

2.1 Pengertian Supervisi Menurut Para Ahli
a. Good Carter
Memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.  God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar,
b. Boardman
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern.
c. Wilem Mantja (2007)
Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan  supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (gurumurid) dan peningkatan mutu pendidikan
d. Kimball Wiles (1967)
Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : "Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation". Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana belajarmengajar yg lebih baik.
e. Mulyasa (2006)
supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
f. Ross L (2980)
  mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross L memandang supervisi sebagai pelayanan kapada guru - guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
g. Purwanto (1987)
Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan -orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.  Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa  dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1. Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
2. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah     ditetapkan/digariskan
3. Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
4. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
5. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik

C. Manajemen Supervisi
 C.1 Tujuan Supervisi Pendidikan
Supervisi yang baik akan menghasilkan pola kinerja yang baik, jika supervise dilakukan dengan cara dan metode yang benar pula, tentu ini menuntut pengetahuan yang benar pula bagi para supervisi dalam melaksanakan tugasnya.
1. Tujuan Umum Supervisi pendidikan
a)     Berdasarkan Tujuan Umum Pendidikan
Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia "dewasa" yang sanggup berdiri sendiri.
b)     Berdasarkan Tujuan Pendidikan Nasional
Yaitu membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia-manusia pembangunan yang dewasa dan pancasilais.
c)     Berdasarkan Tujuan Supervisi sendiri
Agar tercapai perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar pada khususnya.
2. Tujuan Khusus Supervisi Pendidikan
Meliputi :
a)     Membantu guru-guru untuk lebih memahami tujuan yang sebenarnya dari pendidikan dan perencanaan sekolah dalam usaha mencapai tujuannya.
b)     Membantu guru-guru untuk dapat lebih menyadari dan memahami kebutuhan-kebutuhan dan kesulitan-kesulitan murid dan menolong mereka untuk mengatasinya.
c)     Memperbesar kesanggupan guru-guru untuk memperlengkapi dan mempersiapkan murid-muridnya menjadi anggota masyrakat yang efektif.
d)     Membantu guru-guru mengadakan diagnose secara kritis aktivitas-aktivitasnya, serta kesulitan- kesulitan mengajar dan belajar murid-muridnya, dan menolong mereka merencanakan perbaikan.
e)     Membantu guru-guru untuk dapat menilai aktivitas-aktivasnya dalam rangka tujuan perkembangan anak didiknya.
f)      Memperbesar kesadaran guru-guru terhadap tata kerja yang demokratis dan guru dapat mempelajari bersama catatan-catatan tentang kemajuan murid guna menilai keefektivan program yang disusun.
g)     Memperbesar ambisi guru-guru untuk meningkatkan mutu karyanya secara maksimal dalam bidang profesi (keahlianya).
h)     Membantu guru-guru untuk dapat lebih memamfaatkan pengalaman-pengalamannya sendiri.
i)      Membantu untuk lebih mempopulerkan sekolah kepada masyarkat agar bertambah simpati dan kesedian masyarakat untuk menyokong sekolah.
j)      Memperkenalkan guru-guru atau karyawan baru kepada situasi sekolah profesinya.
k)     Melindungi guru-guru dan karyawan terhadap tuntutan-tuntutan yang tak wajar dan kritik-kritik yang tak sehat dari masyarkat.
l)      Mengembangkan "profesionalisme esprit e corps" guru-guru.

C. 2   Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan
Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah sebagai supervisor hendaknya bertumpu pada prinsip-prinsip supervisi. Menurut E. Mulyasa prinsip-prinsip supervisi antara lain:
1.     hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkis,
2.     dilaksanakan secara demokratis,
3.     berpusat pada tenaga kependidikan (guru),
4.     dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan (guru),
5.     merupakan bantuan profesional
Dalam buku Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan karangan Piet A. Sahertian mengemukakan prinsip supervisi antara lain :
1.     Prinsip ilmiah (scientific), prinsip ini mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a)     Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan  proses belajar mengajar.
b)     Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.
c)     Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu.
2.       Prinsip Demokratis
Layanan dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya.
3.     Prinsip kerjasama

Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi 'sharing of idea, sharing of experience', memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
4.     Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu mencipakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara yang menakutkan.
Sedangkan Oteng Sutisna mengemukakan prinsip dalam pelaksanaan kegiatan supervisi, yaitu:
1.     Supervisi merupakan bagian integral dari program pendidikan yang bersifat kooperatif dan mengikutsertakan
2.     Semua guru memerlukan dan berhak atas bantuan supervisi
3.     Supervisi hendaknya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan perseorangan dari personil sekolah
4.     Supervisi hendaknya membantu menjelaskan tujuan-tujuan dari sasaran-sasaran pendidikan
5.     Supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua anggota staf sekolah
6.     Tanggung jawab bagi pengembangan program supervisi berada pada kepala sekolah bagi sekolahnya.
7.     Efektivitas program supervisi hendaknya dinilai secara periodik.
Dengan demikian prinsip supervisi merupakan bagian yang sangat penting untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan supervisi. Dalam pelaksanaan prinsip supervisi sangat terlihat dari peran kepala sekolah sebagai supervisor atau pengawas internal bagi sekolahnya dalam memajukan dan mengembangkan sekolahnya, sehingga dengan adanya pedoman.prinsip supervisi kepala sekolah diharapkan memberikan pelayanan yang baik tanpa ada pemaksaan kepada guru-guru atau personal.
D.    Fungsi tekhnik dalam supervisi
Secara garis besar teknik supervisi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: teknik perseorangan dan teknik kelompok.
a.      Tekhnik Perseorangan
Yang dimaksud teknik persorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
1.      Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation), Kepala sekolah datang ke kelas untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar. Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya perlu diperbaiki.
2.      Mengadakan kunjungan observasi (observation visits), Guru-guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah sendiri atau dengan mengadakan kunjungan ke sekolah lain.
3.      Membimbing guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa atau mengatasi problema yang dialami siswa.
4.      Membimbing guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah, antara lain: menyusun program semester, membuat program satuan pelajaran, mengorganisasi kegiatan pengelolaan kelas, melaksanakan teknik-teknik evaluasi pembelajaran, menggunakan media dan sumber dalam proses belajar mengajar, dan mengorganisasi kegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler.
b.      Tekhnik Kelompok
Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok, beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
1.         Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termsuk mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi.
2.         Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi kelompok dapat diadakan dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Di dalam setiap diskusi, supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan, bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang diperlukan.
3.         Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik ini dilakukan melalui penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru bidang studi tertentu. Mengingat bahwa penataran pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran.
E.     Kunjungan kelas sebagai tekhnik supervisi
Perkunjungan kelas ini berfungsi sebagai alat untuk mendorong guru agar meningkatkan cara mengajar guru dan cara belajar siswa. Perkunjungan ini dapat member kesempatan guru-guru untuk mengungkapkan pengalamannya sekaligus sebagai usaha untuk memberikan rasa mampu kepada guru-guru, karena guru dapat belajar dan memperoleh pengertian secara moral bagi pertumbuhan keduanya. Perkunjungan kelas bertujuan untuk memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama guru mengajar. Dengan data itu supervisior dapat berbincang dengan guru tentang kesulitan yang dihadapi guru-guru. pada kesempatan itu guru-guru dapat mengemukakan pengalaman-pengalaman yang berhasil dan hambatan-hambatan yang dihadapi serta meminta bantuan, dorongan dan mengikutsertakan.

Ada 3 macam bentuk perkunjungan kelas antara lain :
1.      Perkunjungan tanpa diberitahu (unannouncel visitation). Supervise datang secara tiba-tiba tanpa diberi tahu terlebih dahulu.
2.      Perkunjungan dengan cara memberitahu terlebih dahulu (annauncet visitat) biasanya telah  supervaisor telah memberikan jadwal perkunjungan sehingga pada hari dan jam berapa ia akan di kunjungi.
3.      Perkunjungan atas undangan guru (visit upon intitation). Perkunjungan seperti ini akan lebih baik, oleh karena itu guru akan punya usaha dan motivasi untuk mempersiapkan diri dan membuka diri agar dia dapat memperoleh balikan pengalaman baru dari hal perjumpaannya dengan supervise.
F.       Pertemuan pribadi dalam rangka supervisi
Percakapan pribadi ( individual comperence ) antara seorang supervaisor dengan seorang guru, dalam percakapan tersebut kedua-duanya berusaha berjuang dalam pengertian tentang mengajar yang baik, yang dipercayakan adalah usaha-usaha untuk memecahkan  problem-problem yang dihadapi oleh guru dalam mengajar.

G.    Rapat staff
Rapat staf dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dari lembaga pendidikan, adapun macam-macam rapat staf, yaitu menurut tingkatannya waktu dan menurut bentuknya, rapat biasanya dilakukan antara kepala sekolah, staf tata usaha, pengawasannya (guru) dan staf komite.

H.     Tekhnik-tekhnik peningkatan
Profesionalisme menjadi tuntutan dari setiap pekerjaan,apalagi profesi guru sehari-hari menangani benda hidup yang berupa anak-anak atau siswa dengan berbagai karakteristik yang masing-masing tidak sama. Pekerjaan sebagai guru menjadi berat tatkala menyangkut peningkatan kemampuan anak didik.
Guru yang professional adalah mereka yang memiliki kemampuan professional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Study  yang dilakukan Ace Suryani menuunjukkan bahwa guru yang bermutu dapat diukur dengan lima indkator yaitu
1.         Kemampuan professional (professional capacity), sebagaimana terukur diijazah, jenjang pendidikan, jabatan, dan golongan, serta pelatihan.
2.         Upaya professional (professional efforts), sebagaimana terukur dari kegiatan mengajar, pengabdian dan penelitian.
3.         Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan professional ( teacher's time), sebagai terukur dari masa jabatan, pengalaman mengajar, serta lainnya.
4.         Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaannya ( link and match), sebagaimana terukur dari mata pelajaran yang diambilnya, apakah telah sesuai dengan spesialisasinya atau tidak.
5.         Tingkat kesejahteraan (prosperiousity), sebagaimana terukur dari sukses,   upah, honor, atau penghasilan rutinnya. Tingkat kesejahteraan yang rendah bisa mendorong seorang pendidik untuk melakukan pekerjaan sambilan, dan bilamana kerja sama itu sukses, bisa jadi profesi mengajarnya berubah menjadi sambilan.
I.     Peranan supervisi
Seorang supervisior dapat dilihat dari tugas yang dikerjakannya. Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor tampak jelas perannya. Sesuai dengan pengertian hakiki supervisi, maka supervisi berperan atau bertugas memberi support (supporting), membantu (assisting) dan mengikutsertakan (sharing).
Selain itu, seorang supervisior bertugas sebagai:
- Koordinator.
             - Konsultan.
- Pemimpin Kelompok.
- Evaluator .
Tugas lain bagi seorang supervisi atau pengawas akademik, yakni mencakup hal-hal berikut:
1. Mengupayakan agar guru lebih bersungguh-sungguh dan bekerja lebih keras serta bersemangat dalam mengajar.
2. Mengupayakan agar sistem pengajaran ditata sedemikian rupa sehingga berlaku prinsip belajar tuntas, yaitu guru harus berupaya agar murid benar-benar menguasai apa yang telah diajarkan dan tidak begitu saja melanjutkan pengajaran ke tingkat yang lebih tinggi jika murid belum tuntas penguasaannya.
3. Memberikan tekanan (pressure) terhadap guru untuk mencapai tujuan pengajarannya, dengan disertai bantuan (support) yang memadai bagi keberhasilan tugasnya.
4. Membuat kesepakatan dengan guru maupun dengan sekolah mengenai jenis dan tingkatan dari target output yang harus mereka capai sehubungan dengan keberhasilan pengajaran.
5. Secara berkala melakukan pemantauan dan penilaian (assessment) terhdap keberhasilan (efektifitas) mengajar guru, khususnya dalam kaitannya dengan kesepakatan yang dibuat pada butir (4) di atas.
6. Membuat persiapan dan perencanaan kerja dalam rangka pelaksanaan butir-butir di atas, menyusun dokumentasi dan laporan bagi setiap kegiatan, serta mengembangkan sistem pengelolaan data hasil pengawasan.
7. Melakukan koordinasi serta membuat kesepakatan-kesepakatan yang diperlukan dengan kepala sekolah, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan pemantauan dan pengendalian efektifitas pengajaran serta hal yang berkenaan dengan akreditas sekolah yang bersangkutan.

J.         Supervisor Sebagai Pemimpin
ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalm mengembangkan potensi kelompok, pada saat mengembangkan kurikulum, materi pelajaran dan kebutuhan profesional guru-guru secara bersama. Sebagai pemimpin kelompok ia dapat mengembangkan keterampilan  dan kiat-kiat  dalam bekerja untuk kelompok (working for the group ) bekerja dengan kelompok (working with the group ) dan bekerja melalui  kelompok (working through the group ).

K.          Supervisor Sebagai Evaluator
ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan proses belajar, dapat menilai kurikulum  yang sedang dikembangkan. Ia juga belajar menatap dirinya sendiri ia  dibantu dalam merefleksikan dirinya,  yaitu konsep dirinya (self concept) ide/cita-cita dirinya, (self idea ), realitas dirinya (self reality). P.Wiggens 1965 misalnya, d akhir semester  ia dapat mengadakan.

L.          Supervisor Sebagai Pembina
ia dapat mengkoordinasi  program  belajar  mengajar ,tugas -tugas  anggota staf sebagai  kegaiatan yang berbeda-beda  diantara guru.contohnya  konkret mengkoordinasi  tugas belajar suatu mata pelajaran  oleh berbagai guru.

M.          Supervisor Sebagai Komunikator
Ia dapat memberi bantuan bersama,  mengkonsultasikan masalah yang dialami  guru baik secara  individual maupun kelompok.misalnya kesulitan dalam mengatasi anak yang sulit belajar,yang menyebabkan guru sendiri sulit  mengatasi dalam tahap belajar. Evaluasi diri sendiri  dengan memperoleh umpan  balik dari setiap peserta didik  yang dapat dipakai  sebagai bahan untuk memperbaiki dan meningkat kan diri.
Yang harus diubah ialah unjuk kerja para pembina pendidikan (supervisor) yang memakai pola lama dan kebiasaan memberi pengarahan .dala iklim demokrasi ,harus ada reformasi unjuk  kerja  para pembina pendidikan seperti yang diungkap kan oleh Kimball Wiles (1955 ).ia menegaskan peranan  severvisor ialah menbantu  memberi support dan mengikut serta kan ,bukan mengarahkan terus -menerus .kalau mengarahkan terus-menerus maka  tidak demokratis ,juga tidak memberi kesempatan  untuk guru-guru  belajar berdiri sendiri (otonom ) dalam arti profesional .guru tidak diberi kesempatan untuk berdiri sendiri  atas tanggung  jawab nya sendiri .pada hal ciri-ciri dari guru profesional  ialah  guru yang memiliki otonomi dalam arti bebas mengembangkan diri sendiri atas kesadaranya sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

(James A.F Stoner, Management, Prentice/ Hall International, Inc., Englewood Cliffs, New York, 1982, halaman 8). http://attarperdana.blogspot.com diunduh 3 februari 2013
http://www.sarjanaku.com/2011/05/supervisi-pendidikan.html. diupload 3 februari 2013
Arikunto, Suharsimi.2009. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : Aditya Media.
Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.
Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Selasa, 28 Agustus 2012




PERBEDAAN ITU INDAH LAGI... 

Sebelum kita berbincang panjang x lebar x tinggi sama dengan luass bangeett hehe.., mau tanya nihh hayoo tunjuk tangaan siapa yang bisa nyanyi.... ? pastinya udah pada bisa yaa kan yaa dong... hehe

Nah sekarang kita nyanyi yukk bareng-bareng, mmmm nyanyi apa ya ? (baca : belaga' mikir twengggg) "ahaaaa" (baca : belaga lagi kya yang punya ide :D) ya udah ga usah kelamaan lagi deh. Yuk coba kita nyanyi lagu anak-anak yang judulnya "bintang kecil" nah tapi disini aturannya kita nyayiin lagunya hanya dengan menggunkan 1 vokal aja alias huruf hidup. Oke dimulai "bantang kacal da langat yang tangga, amat banyak manghaas angkasa, aka angan tarbang dan manara, jaah tangga ka tampat kaa barada.

Naahh tadi pada pakai huruf vokal apa ? terserah pakai huruf vokal apa, pokoknya nyayian tadi hanya pakai 1 jenis huruf vokal. Dari nyanyian tadi coba apa yang difikirkan ? ribet, susah, ga asik, monoton, atau apa ? Yupppss aku pribadi sih ngerasa bosen amat nih nyanyian kalau dinyanyiin di tiap hari dan didunia ini cuma ada 1 jenis huruf vokal aja yaitu "a".. (baca: ga asik ahh ). Coba mari sama-sama kita bayangkan yukk kalau didunia ini cuma ada 1 jenis huruf vokal mmmm ? betul banget dunia ini berasa ga bisa berkata-kata deh, yah gimana ga' secara kan cuma ada 1 huruf vokal aja. Dan syukurnya itu ga terjadi, didunia ini ternyata ada 5 jenis huruf vokal yaitu a, i, u, e, o yang masing-masing mempunyai peran dan fungsinya yang berbeda dan pastinya ke 5 nya saling mendukung antara 1 huruf dengan huruf yang lain sehingga kalau digabungkan atau dipasangkan dengan serasi akan menghasilkan suatu kata atau kalimat yang sangat bermakna.

Itu baru huruf vokal yang terdiri dari lima huruf, apalagi huruf konsonan yang terdiri dari 21 huruf. Bisa dibayangkan kalau didunia ini hanya ada satu jenis huruf misalnya huruf  "b" ajah hmmm yang jelas hidup ini makin ga bermakna dehhh.... beneerrr kan frennn (cari pembenaran... gubrakkk)

Dari analogi diatas kita bisa kaitkan kedalam kehidupan sehari-hari, bahwa perbedaan yang ada dan diciptakan oleh Sang Pencipta sangatlah indah. Ada baik, buruk, kulit putih, kulit hitam, kaya, miskin, dan segala perbedaan yang ada menjadikan kita manusia yang lebih beragam terhadap segala situasi dan kondisi. Pernah ga kita berfikir selintas... mikir kaya gini nih "coba didunia ini orang baik semua.. hmmm " (baca: sambil so mikir ) hehe, hayoooo kalau semua orang baik semua apa yang terjadi dengan hidup kita ? asik ga ? enak ga ? (kue kali enak haha ) yang pasti hidup kita bakalannya membosankan tingkat menara eifel deh. Secara ya semua orang baik semua lah kita hidup didunia ini mau ngapain lagi dong. ya kan ya dong.  

Dengan semua perbedaan yang ada diantara kita hendaknya kita bisa menselaraskan perbedaan menjadi indah yang akan membentuk suatu pengalam hidup dan menghasilkan kita menjadi pribadi yang super (jiaahh kya pak mario ajah), seperti halnya huruf-huruf tadi masing-masing dari mereka mempunyai perbedaan yang akan saling melengkapi diantara huruf. Kita pun demikian masing dari kita sangat lah berbeda dari segala segi    akan tetapi alangkah baiknya jika perbedaan yang ada dijadikan sebagai pembelajaran hidup yang akan mengubah kita menjadi diri yang lebih baik. 

Akhir kata indahnya perbedaan sama dengan warna warni pelangi... "untungnya pelangi warna warni ... coba kalau pelangi warna merah semua " mmmmm. What happen ?? ^^

my room, kranggan permai 

Senin, 05 Juli 2010

Yang penting syahadat dulu baru shalat...? lalu itu menjadikannya lalai shalat....?

Hhhhhmmmmmm akhirnya aku denger untuk yang ke beberapa kalinya...! Ada sebuah pembicaraan yang membuat aku membuka mataku lebar-lebar (terbelalak) ya gimana enggak aku sebagai seorang muslim yang alhamdulillah sudah lumayan mengerti ilmu tentang islam yang sebenarnya dari Qur'an dan Sunnah rasul Nya dan mendengar perkataan itu.... jadi begini awal mula nya...

Yah aku secara ga sengaja mendengar perkataan dari beberapa orang yang berbicang-bincang, lalu karena memang sudah jam makan siang lalu salah seorang diantara mereka berkata: " Kita ga dapet makan siang nih..? udah jam makan siang, kita makan yuk....? "ajak salah seorang dari meraka". lalu mereka akhirnya merencanakan untuk makan dan membahas siapa yang akan mentraktir mereka, setelah semua nya deal siapa yang bayar dan mau makan apa akhirnya mereka bersiap-siap ingin berangkat, padahal beberapa orang ini belum melaksanakan shalat dzuhur nya sedangkan waktu itu sudah jam 13.00, diantara mereka berkata "eh aku belom shalat nih..!" lantas salah seorang diantara mereka pun menjawab :" udah kita makan siang aja dulu kan yang penting syahadat, terus baru shalat (mereka menganggap enteng ibadah shalat) lagian nanti ga konsentrasi perut laper lagi shalat terus ga khusyu' ". Duhhh aku yang mendengar ini ya ampun banyak banget sih alesan manusia untuk menomor dua kan ibadah shalat, apa mereka berfikiran bahwa shalat nomor dua lantas mereka menganggap nya nomor dua juga dan yang mereka fikirkan yang penting syahadat to'. Padahal Allah Subhanahuataalla berfirman :

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ (al-baqarah : 238)

238. Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa[152]. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.
[152]. Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. Ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan shalat wusthaa ialah shalat Ashar. Menurut kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

Dan Rasulullah salallahualaihi wasalam pun bersabda : ................ (hadits nyusul ) jadi sudah jelas kan bahwa shalat itu ibadah penting dan salah satu ibadah yang menghantarkan kita kepada syurga. Amiin Aku sih berfikiran positif kepada orang-orang yang masih beranggapan seperti itu bahwa memang meraka belum mempunyai ilmu nya tentang itu dan hanya Allah lah yang memberikan petunjuk kepada hamba Nya yang senantiasa memohon ampunan di waktu malam... dan semoga kita selalu diberikan hidayah petunjuk Nya untuk selalu melakukan apa yang diperintahkan Nya juga Rasul Nya dan mejauhi larangan Nya juga Rasul Nya....

Kranggan, 5 Juli 2010

Kamis, 01 Juli 2010

Tomorrow is better from yesterday.....

Siapa sih yang ga pernah berharap kehidupannya esok bisa lebih baik dari kemarin, aku pun sekarang berharap seperti itu... Yah mudah-mudahan besok adalah suatu yang bisa merubah kehidupan aku yang sekarang menjadi lebih baik dalam hal dunia.... Sebenernya untuk menghadapi hal besok itu jujur banget aku ga ngerasa percaya diri, dan rasa itu tiba-tiba aja muncul dari dalam diri aku yang membuat pemikiran-pemikiran jadi kacau bahkan pemikiran bahwa pasti nya kenyataan yang kita hadapi akan lebih buruk padahal itu cuma apa yang ada di pikiran kita aja dan kenyataan nya belum tentu terjadi seperti itu...

Disini aku punya kata ajaib yang bisa menyihir keadaan hati kita yang berfikiran terlalu jauh padahal belum tentu hal itu terjadi seperti apa yang kita fikirkan.... Sebenarnya kata ini mengadaptasi atau terinspirasi dari dari film india yang judul nya "3 Idiots", kata itu ialah "all is well" yang artinya semua akan baik-baik saja dan semuanya memang akan baik-baik saja sesuai dengan apa yang kita sangka dalam hati kita, karena sebenarnya yang takut atau pengecut dalam menghadapi suatu hal ialah hati kita dan hati kita itulah yang akan menyuruh otak kita untuk menjadikan apa yang kita fikirkan dan sebenarnya setiap kita merasakan suatu hal misalnya takut yang berlebihan, ngerasa ga percaya dengan diri sendiri, dan semua perasaan yang sebenernya ga pengen kita fikirin yang membuat kita nge-down dan bukannya malah give up.

Itu yang sekarang terjadi sama aku karena aku sangat ga percaya diri banget dalam menghadapi besok dan sekarang aku sadar bahwa semuanya itu hanya ketakutan dari hati aku yang harus aku kendalikan agar semuanya menjadi lebih terkendali. Dan aku ingin menanamkan kedalam hati aku untuk besok bahwa "all is well dress" semuanya akan baik-baik aja ko dresss .... dan ga akan terjadi apa yang lebih buruk sesuai sangkaan kita....

Spirit for tomorrow and the next...... ^^

Kranggan, 1 Juli 2010

Selasa, 30 Maret 2010

Jika Anda Percaya, Pikiran Anda Mencari Jalan untuk Melaksanakannya

Eksperimen ini mempunyai satu maksud : Jika Anda percaya sesuatu itu tidak mungkin, pikiran Anda akan bekerja bagi Anda untuk membuktikan mengapa hal itu tidak mungkin. Akan tetapi jika Anda percaya, benar-benar percaya, sesuatu itu dapat dilakukan, pikiran Anda akan bekerja bagi Anda dan membantu Anda mencari jalan untuk melaksanakannya

Percaya sesuatu dapat dilakukan melicinkan jalan untuk solusi yang kreatif. Percaya sesuatu tidak dapat dilakukan adalah cara berpikir yang destruktif. Hal ini berlaku pada semua situasi, besar dan kecil. Para pemimpin politik yang tidak benar-benar percaya bahwa perdamaian dunia dapat dicapai akan gagal mencapainya karena pikiran mereka tertutup bagi cara-cara kreatif untuk menghasilkan perdamain. Ahli ekonomi yang percaya depresi bisnis tidak dapat dihindari, tidak akan mengembangkan cara-cara kreatif untuk mematahkan siklus bisnis tersebut.

Begitu pula Anda dapat menemukan cara-cara menyukai seseorang jika Anda percaya Anda dapat melakukannya. Anda dapat menemukan cara untuk membeli rumah baru yang lebih besar jika Anda percaya Anda dapat melakukannya. Kepercayaan melepaskan kekuatan kreatif. ketidakpercayaan menjadi rem bagi berpikir kreatif. Percayalah, dan Anda pun akan mulai berpikir secara konstruktif

Pikiran Anda akan Menciptakan Jalan Jika Anda Mengizinkannya

Sedikit lebih dari dua tahun yang lalu, seorang pemuda meminta saya menolongnya menemukan pekerjaan dengan masa depan yang lebih baik. ia saat itu bekerja sebagai juru tulis di bagian kredit. sebuah perusahaan yang melayani pesanan lewat pos, dan ia merasa bahwa ia tidak mengalami kemajuan sama sekali. Kami berbicara mengenai riwayat kerjanya dan apa yang ia ingin kerjakan. Sesudah mengetahui sesuatu tentang dirinya, saya berkata, "Saya sangat mengagumi Anda karena ingin menaiki jenjgan menuju pekerjaan yang lebih baik dengan tanggung jawab yang lebih besar. Akan tetapi untuk memulai dalam pekerjaan jenis yang anda inginkan mensyaratkan gelar profesional sekarang ini. Boleh saya sarankan Anda agar mengikuti kelas malam untuk mendapatkan gelar yang diperlukan, kemudian saya yakin Anda dapat memperoleh pekerjaan yang Anda inginkan dan dengan perusahaan yang Anda inginkan.

Bulan lalu dia lulus dalam ujian akhirnya dan bekerja sebagai management trainee untuk sebuah perusahaan besar. ia saat itu berusia dua puluh empat tahun, menikah dan mempunyai satu anak dan satu lagi menyusul. Akan tetapi ia berhasil meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia tetap dapat meluangkan waktu untuk belajar secara berhasil, dan ia memang berhasil.

Di mana ada kemauan di situ ada jalan

Percayalah sesuatu itu dapat dilakukan dan inilah dasar dari berfikir kreatif

diambil dari buku "Berpikir dan Berjiwa Besar, karya David J.Schwartz"

Rabu, 10 Maret 2010

Wanita penghuni syurga itu....

Penulis: Ummu Rumman Siti Fatimah Muraja’ah: ustadz Abu Salman

Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku, “Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”

Aku menjawab, “Ya”

Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’

Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’

Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Betapa rindunya hati ini kepada surga-Nya yang begitu indah. Yang luasnya seluas langit dan bumi. Betapa besarnya harapan ini untuk menjadi salah satu penghuni surga-Nya. Dan subhanallah! Ada seorang wanita yang berhasil meraih kedudukan mulia tersebut. Bahkan ia dipersaksikan sebagai salah seorang penghuni surga di kala nafasnya masih dihembuskan. Sedangkan jantungnya masih berdetak. Kakinya pun masih menapak di permukaan bumi.

Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas kepada muridnya, Atha bin Abi Rabah, “Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku menjawab, “Ya” Ibnu Abbas berkata, “Wanita hitam itulah….dst”

Wahai saudariku, tidakkah engkau iri dengan kedudukan mulia yang berhasil diraih wanita itu? Dan tidakkah engkau ingin tahu, apakah gerangan amal yang mengantarkannya menjadi seorang wanita penghuni surga?

Apakah karena ia adalah wanita yang cantik jelita dan berparas elok? Ataukah karena ia wanita yang berkulit putih bak batu pualam?

Tidak. Bahkan Ibnu Abbas menyebutnya sebagai wanita yang berkulit hitam.

Wanita hitam itu, yang mungkin tidak ada harganya dalam pandangan masyarakat. Akan tetapi ia memiliki kedudukan mulia menurut pandangan Allah dan Rasul-nya. Inilah bukti bahwa kecantikan fisik bukanlah tolak ukur kemuliaan seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang digunakan dalam koridor yang syar’i. Yaitu yang hanya diperlihatkan kepada suaminya dan orang-orang yang halal baginya.

Kecantikan iman yang terpancar dari hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita ke kedudukan yang mulia. Dengan ketaqwaannya, keimanannya, keindahan akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang wanita yang buruk rupa di mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga.

Bagaimanakah dengan wanita zaman sekarang yang sibuk memakai kosmetik ini-itu demi mendapatkan kulit yang putih tetapi enggan memutihkan hatinya? Mereka begitu khawatir akan segala hal yang bisa merusak kecantikkannya, tetapi tak khawatir bila iman dan hatinya yang bersih ternoda oleh noda-noda hitam kemaksiatan – semoga Allah Memberi mereka petunjuk -.

Kecantikan fisik bukanlah segalanya. Betapa banyak kecantikan fisik yang justru mengantarkan pemiliknya pada kemudahan dalam bermaksiat. Maka saudariku, seperti apapun rupamu, seperti apapun fisikmu, janganlah engkau merasa rendah diri. Syukurilah sebagai nikmat Allah yang sangat berharga. Cantikkanlah imanmu. Cantikkanlah hati dan akhlakmu.

Wahai saudariku, wanita hitam itu menderita penyakit ayan sehingga ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meminta beliau agar berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya. Seorang muslim boleh berusaha demi kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Asalkan cara yang dilakukannya tidak melanggar syariat. Salah satunya adalah dengan doa. Baik doa yang dipanjatkan sendiri, maupun meminta didoakan orang shalih yang masih hidup. Dan dalam hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki keistimewaan berupa doa-doanya yang dikabulkan oleh Allah.

Wanita itu berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.”

Saudariku, penyakit ayan bukanlah penyakit yang ringan. Terlebih penyakit itu diderita oleh seorang wanita. Betapa besar rasa malu yang sering ditanggung para penderita penyakit ayan karena banyak anggota masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang menjijikkan.

Tapi, lihatlah perkataannya. Apakah engkau lihat satu kata saja yang menunjukkan bahwa ia benci terhadap takdir yang menimpanya? Apakah ia mengeluhkan betapa menderitanya ia? Betapa malunya ia karena menderita penyakit ayan? Tidak, bukan itu yang ia keluhkan. Justru ia mengeluhkan auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh.

Subhanallah. Ia adalah seorang wanita yang sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia tahu betul akan kewajiban seorang wanita menutup auratnya dan ia berusaha melaksanakannya meski dalam keadaan sakit. Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon penghuni surga. Yaitu mempunyai sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang di saat sehat pun dengan rela hati membuka auratnya???

Saudariku, dalam hadits di atas terdapat pula dalil atas keutamaan sabar. Dan kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.” Wanita itu menjawab, “Aku pilih bersabar.”

Wanita itu lebih memilih bersabar walaupun harus menderita penyakit ayan agar bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri wanita shalihah yang ditunjukkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi cobaan dengan kesabaran yang baik.

Saudariku, terkadang seorang hamba tidak mampu mencapai kedudukan kedudukan mulia di sisi Allah dengan seluruh amalan perbuatannya. Maka, Allah akan terus memberikan cobaan kepada hamba tersebut dengan suatu hal yang tidak disukainya. Kemudian Allah Memberi kesabaran kepadanya untuk menghadapi cobaan tersebut. Sehingga, dengan kesabarannya dalam menghadapi cobaan, sang hamba mencapai kedudukan mulia yang sebelumnya ia tidak dapat mencapainya dengan amalannya.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika datang suatu kedudukan mulia dari Allah untuk seorang hamba yang mana ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan menyabarkannya hingga mencapai kedudukan mulia yang datang kepadanya.” (HR. Imam Ahmad. Dan hadits ini terdapat dalam silsilah Al-Haadits Ash-shahihah 2599)

Maka, saat cobaan menimpa, berusahalah untuk bersabar. Kita berharap, dengan kesabaran kita dalam menghadapi cobaan Allah akan Mengampuni dosa-dosa kita dan mengangkat kita ke kedudukan mulia di sisi-Nya.

Lalu wanita itu melanjutkan perkataannya, “Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar auratnya tidak tersingkap. Wanita itu tetap menderita ayan akan tetapi auratnya tidak tersingkap.

Wahai saudariku, seorang wanita yang ingatannya sedang dalam keadaan tidak sadar, kemudian auratnya tak sengaja terbuka, maka tak ada dosa baginya. Karena hal ini di luar kemampuannya. Akan tetapi, lihatlah wanita tersebut. Bahkan di saat sakitnya, ia ingin auratnya tetap tertutup. Di saat ia sedang tak sadar disebabkan penyakitnya, ia ingin kehormatannya sebagai muslimah tetap terjaga. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang secara sadar justru membuka auratnya dan sama sekali tak merasa malu bila ada lelaki yang melihatnya? Maka, masihkah tersisa kehormatannya sebagai seorang muslimah?

Saudariku, semoga kita bisa belajar dan mengambil manfaat dari wanita penghuni surga tersebut. Wallahu Ta’ala a’lam.

Marji’: Syarah Riyadhush Shalihin (terj). Jilid 1. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin. Cetakan ke-3. Penerbit Darul Falah. 2007 M.

Artikel muslimah.or.id